Efek Samping Penggunaan Antibotik

Efek Samping Penggunaan Antibotik - Dokter meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan,  infeksi kulit dan luka yang terinfeksi.

Antibiotik mempunyai fungsi penting untuk membunuh bakteri atau menghentikan pertumban bakteri. Sehingga antibiotik dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Efek Samping Penggunaan Antibotik

Antibiotik berfungsi secara berbeda terhadap semua jenis bakteri. Sebagai contoh, antibiotik penisilin dapat menghancurkan dinding sel bakteri, sedangkan antibiotik eritromisin menghentikan pertumbuhan protein pada bakteri.

Ya, antibiotik memang bermanfaat untuk mengobati berbagai infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, namun antibiotik juga tidak lepas dari efek samping yang menyebabkan gangguan kesehatan. Beberapa jenis antibiotik juga bahkan mungkin penyebab timbulnya dari penyakit yang lebih serius.

Berikut Efek Samping Penggunaan Antibiotik Yang Harus Diperhatikan


Diare


Diare adalah efek samping yang umum dari penggunaan antibiotik. Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan buruk dalam usus dengan membunuh mikroba baik bersama dengan bakteri penyebab infeksi. Hal ini dapat menyebabkan diare.

Beberapa antibiotik yang paling sering menyebabkan diare adalah jenis antibiotik Sefalosporin, Klindamisin, Penisilin dan Fluoroquinolones.

Sebuah penelitian di tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menyimpulkan bahwa penggunaan probiotik efektif dalam pencegahan dan pengobatan diare yang disebabkan antibiotik.

Untuk mencegah atau mengobati efek samping antibiotik, konsumsilah beberapa makanan probiotik seperti yoghurt, kefir, atau miso pada menu makanan harian.

Mual dan Muntah


Ketika kita mengunakan antibiotik jenis penisilin dan metronidazole, banyak orang akan mengalami mual dan muntah.

Gejala mual dan muntah ini terjadi ketika antibiotik membunuh beberapa bakteri baik yang hidup di dalam usus. Sehingga menyebabkan gangguan kesehatan seperti kembung, mual dan muntah yang biasanya dialami hanya sementara.

Jika kita mengalami mual akibat pengobatan menggunakan antibiotik, maka untuk mengatasinya kita dapat memakan yogurt probiotik dan meminum teh jahe.

Infeksi Jamur di Kelamin Wanita


Jamur candida dan kuman lainnya yang hidup didalam kelamin wanita tidak berbahaya ketika tubuh dalam keadaan sehat dan seimbang. Namun, antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi dapat mengubah keseimbangan alami tubuh, sehingga bakteri dapat meningkatkan jumlah jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada kelamin wanita.

Gejala infeksi jamur dalam kelamin wanita termasuk, lapisan putih di kelamin serta panas dan gatal.

Beberapa antibiotik yang dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam tubuh termasuk antibiotik jenis klindamisin dan tetrasiklin.

Jika kita sedang melakukan pengobatan dengan menggunakan salah satu dari jenis antibiotik tersebut, maka setidaknya makan 1 cangkir yogurt yunani setiap hari untuk mencegah infeksi jamur. Kita juga dapat meminta dokter untuk meresepkan beberapa suplemen probiotik.

Reaksi Alergi


Beberapa orang alergi terhadap antibiotik seperti antibiotik jenis penisilin dan sefalosporin. Reaksi alergi mungkin termasuk gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, gatal-gatal, bengkak, sesak napas, mengi, pilek, demam dan anafilaksis.

Kurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu dan hindari antibiotik yang membuat kita alergi. Konsultasikan setiap reaksi negatif kepada dokter sehingga antibiotik yang berbeda dapat diresepkan bila diperlukan.

Kekebalan Melemah


Lebih dari 80 persen dari kekebalan tubuh dibangun di saluran usus dengan bantuan bakteri baik yang berada di usus. Namun, antibiotik tanpa pandang bulu dapat membunuh bakteri baik maupun bakteri jahat.

Para peneliti di University of Pennsylvania School of Medicine menyimpulkan bahwa penggunaan jangka panjang antibiotik dapat secara efektif mengurangi efisiensi sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko mengembangkan infeksi bakteri sekunder.

Tidak hanya obat antibiotik namun makanan yang mempunyai sifat antibiotik, seperti jahe, yoghurt, nimba, oregano, jeruk, kunyit dan bawang putih.

Risiko Kanker


Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif dan meningkatkan risiko mengembangkan kanker tertentu, seperti usus besar, payudara dan kanker hati.

Risiko kanker dapat terjadi karena penyalahgunaan antibiotik, yang hanya dapat menyembuhkan infeksi bakteri. Penyalahgunaan antibiotik tersebut yaitu banyak orang menggunakan antibiotik yang diresepkan untuk mengobati salah infeksi virus seperti pilek, flu, bronkitis akut, sakit tenggorokan, dan lain-lain. Padahal antibiotik bukan untuk melawan infeksi virus tapi melawan bakteri.

Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam The Journal of American Medical Association telah menemukan bahwa penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat meningkatan risiko kanker payudara yang fatal.


Membahayakan Fungsi Ginjal



Antibiotik tertentu, seperti methicillin, vankomisin, sulfonamid, gentamisin, fluoroquinolones, gatifloksasin, levofloxacin, moksifloksasin, dan streptomisin, bisa berbahaya bagi ginjal.

Sebuah penelitian di tahun 2013 yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa ada peningkatan risiko cedera ginjal akut antara manusia dengan penggunaan jenis antibiotik fluoroquinolone. 

Nah, jika kita akan melakukan pengobatan dengan menggunakan salah satu jenis antibiotik diatas maka sesuaikan dengan kondisi kesehatan ginjal kita dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Antibiotik yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada anak-anak. Ketika melawan infeksi bakteri, maka antibiotik dapat menghilangkan bakteri baik yang tinggal di dekat uretra dan membuatnya lebih mudah bagi bakteri berbahaya tumbuh di saluran kemih dan kandung kemih.

Tips Tambahan

  • Efek samping antibiotik berbeda pada setiap orang.
  • Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Jika diperlukan, menggunakan minum minuman yang mengandung elektrolit tinggi.
  • Hindari alkohol dan kafein.
  • Hindari makan makanan pedas.
  • Jangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter.
  • Jangan minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.
  • Jangan menekan dokter untuk memberikan antibiotik untuk cepat sembuh. Sebaliknya, bertanya tentang metode untuk mengurangi gejala penyakit yang dialami.
menghilangkan bopeng

0 Response to "Efek Samping Penggunaan Antibotik"

Post a Comment

Satu Komentar Anda Sangat Berharga Bagi Kami. Tulislah Komentar Terbaik Anda.